Menjalin Kasih dengan Seorang Pakistani

Pasti artikel semacam ini banyak yang butuhin. Secara dari dulu banyak email n mention yang masuk ke Maman minta dijelasin bagaimana tipikal orang Pakistan karena banyak dari pembaca blog ini pengen menjalin kasih dengan pria negeri Ali Jinnah ini. Setelah sekian lama males akhirnya tiba lah saat Maman menjadi rajin meski sedikit. Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, bukan melalui riset resmi, jadi kalo ada hal-hal yang nggak sesuai mohon dimaklumi. Semoga membantu.

classmate

classmate

Salah satu pertanyaan yang cukup sering ditanyakan ke Maman waktu masih semester 1 oleh temen-temen Pakistan adalah

“Do you have a girlfriend?”

Yah namanya baru kenal ya Maman anggap wajarlah tanya-tanya gitu. Awalnya sih Maman nyante2 aja jawabnya, tapi setelah sekian lama agak risih juga. Akhirnya Maman bales tanya

“How bout you? Do you have any?”

Mereka ketawa dengan pertanyaan Maman. “Haha, it’s impossible”.

Jadi menurut mereka, pacaran dalam adat Pakistan adalah hal yang hampir mustahil. Sebenarnya mereka ada juga keinginan untuk berpacaran tapi hal itu sulit tercapai. Maka dari itu mereka begitu excited ketika Maman bilang Maman punya pacar di Indonesia. Selain karena pacaran dengan gadis Pakistani harus bermodal besar, belum lagi harus berhadapan dengan bapak, paman, atau saudara laki dari gadis tersebut. Kalau keluarga itu masih menganut adat yang kuat, sang cowok bisa di-dor jika sang cowok tidak sesuai dengan kriteria keluarga. Hal yang memalukan keluarga menurut mereka.

Modal yang dimaksud adalah sang cowok harus makmur secara ekonomi. Punya pekerjaan layak dan berkendaraan setidaknya mobil. Kalo ngedate biasanya sang cewek bawa temen-temennya juga dan itu berarti sang cowok harus mampu membiayai semuanya. Jangan lupa bungkusin buat keluarganya di rumah. Dan berbagai macam hal mewah lainnya yang setidaknya cukup membuat cowok-cowok harus berpikir panjang kalo mau pacaran dengan gadis Pakistani. Cerita seperti ini sudah terkenal di kalangan kami mahasiswa Indonesia sehingga seumur Maman disini nggak pernah denger ada cerita anak Indonesia bisa pacaran atau bahkan menikah dengan gadis sini.

97% pernikahan di Pakistan terjadi karena arranged married alias perjodohan. Orang Pakistan ni cukup rasis, maunya yang sesama suku. Punjabi sama Punjabi, Sindhi sama Sindhi, Baluchi sama Baluchi, Patthani sama Patthani. Biasanya perjodohannya sudah dilakukan oleh kedua pihak orang tua sejak sang anak masih kecil dan nggak diberitahukan siapa calonnya sampe sang anak cukup umur. Maka dari itu sang bapak, paman, atau kakak laki-lakinya bakal melindungi sang anak cewek dari pacaran. Sedangkan 3% sisanya adalah pernikahan karena cinta. Pernikahan karena cinta termasuk hal yang memalukan.

Nah gimana kalo cewek Indo mau pacaran atau menikah sama cowok Pakistan? Kita bahas yang pacaran dulu ya

Kata mbak-mbak mahasiswi sini yang pernah pacaran sama cowok sini, yah mereka melakukannya buat have fun aja. Nggak ada niatan untuk menikah. Soalnya kalo cowok Pakistan lebih royal daripada cowok Indo. Katanya sih gitu. Dan juga, mungkin karena budaya matrenya, kalo temenan sama cewek Pakistani lebih boros karena mereka sering nggak tanggung jawab dalam hal bayar-membayar. Kenapa mereka ga ada niatan menikah? Ya seperti yang Maman ceritain di awal, ortu dari cowoknya itu nggak merestui. Tiap ketemu mesti mukanya sepet jadinya mereka nggak menaruh harapan berlebih.

Sekarang kita bahas yang menikah.

Jumlah wanita Indonesia yang menikah dengan orang Pakistan dan menetap disini jumlahnya buuuaaanyyaaakkk. Kapan dulu Maman pernah main-main ke KBRI n liat data-datanya. Tapi banyak yang ngga kenal soalnya yang sering nongol di KBRI kalo ada acara-acara gitu cuma dikiiitt banget. Nggak sampe 5 pasangan. Kata ibu-ibu KBRI, WNI yang sering ikut acara-acara begini menandakan mereka bahagia dalam pernikahannya karena suaminya cukup terbuka dan mau berbaur dengan WNI lainnya. Sedangkan yang lainnya biasanya nggak dibolehin suaminya keluar rumah karena budaya kuno sini mengharuskan istri untuk stay di rumah. Walaupun sekedar ke warung untuk belanja beberapa kebutuhan dapur sang suami yang melakukan. Ya tapi menurut Maman namanya pernikahan selalu bahagia deh. Kalo ada kesulitan anggap saja itu bumbu penyedap dalam pernikahan.

Dengan berkembangnya teknologi informasi seperti sekarang ini, kita bisa berkenalan dengan orang dari berbagai negara secara mudah. Dari sekedar chat, akhirnya telpon, tukar photo, video call, akhirnya jatuh cinta. Perlu diketahui untuk hal pengurusan visa, orang Indonesia lebih mudah mendapatkan visa Pakistan daripada orang Pakistan mendapatkan visa ke Indonesia,  akhirnya banyak pemudi Indonesia nekat datang ke Pakistan untuk menikah dengan sang cowok idaman meski sebelumnya belum pernah bertemu secara langsung, hanya sekedar kenal melalui foto atau video call. Hal seperti ini yang oleh KBRI berusaha dihindari karena sudah banyak hal negatif yang terjadi seperti tidak lapor diri, ketidakjelasan keberadaan, hingga kehilangan hak-hak WNI seperti perlindungan dan sebagainya.

Yah… Yang namanya dah cinta mau gimana lagi. Keluarga nggak merestui akhirnya kawin lari. Kalo ada pembaca yang diajak beginian lebih baik segera dihindari karena ini sudah termasuk tindak kriminal.

Kesimpulannya, tidak ada yang salah dalam budaya. Budaya kita dan budaya negara lain memang tidak sama tapi bukan berarti budaya kita yang benar dan budaya mereka salah. Kita yang harus memposisikan diri dan beradaptasi dengan kondisi budaya setempat. Jika pengen pacaran atau menikah dengan seseorang yang memiliki budaya yang berbeda, perbanyak ilmu tentang budaya mereka dan bertanya kepada WNI yang memiliki pengalaman lebih dengan budaya tersebut sehingga mengurangi resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Kenapa nggak pacaran ma cowok Indonesia aja sih?

99 thoughts on “Menjalin Kasih dengan Seorang Pakistani

  1. Knp cew indonesia bnyk yg dpt cow pakistan? Krn cow pakistan no 1 klo soal gombal menggombal dan perjuangannya menghadapi cinta eaakkk…klo cow indonesia kurang serius,gampang pasrah,dan gampang jatuh cinta dgn cew lain.lah pakistani gitu juga sih tp klau setia,setiaa bnget,klo bastard,bastardd bnget hahaa. Cuma riset pribadi

  2. aq kaget waktu dapet chat dari cwok pakistan pertama dia chat duluan lama2 kita ngobrol eh tau2 suka sama q,padahal bentar lagi aq mau nikah wkwkwk…aq jodohin aja sama kakak aq,cz dia ngebet bgt mau nikah sama cwek indo

Leave a reply to la-budza Cancel reply